Hasil Marseille vs PSG: Ironi Klub Terbaik Dunia Tumbang di Le Classique

Marseille vs PSG

Marseille vs PSG. Duel panas Le Classique antara Olympique de Marseille dan Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya menghadirkan kejutan besar. Dalam laga tunda yang berlangsung di Stade Velodrome pada Selasa (23/9/2025) dini hari WIB, Marseille berhasil memetik kemenangan langka atas rival abadinya itu dengan skor tipis 1-0. Gol cepat Nayef Aguerd di awal pertandingan menjadi penentu hasil, sekaligus menghentikan dominasi PSG di markas Marseille selama lebih dari satu dekade.

Pertandingan ini seharusnya digelar pada akhir pekan lalu, tetapi cuaca ekstrem di Prancis selatan membuat duel klasik ini harus dijadwal ulang. Keputusan penundaan memicu kontroversi. Marseille menolak jadwal baru tersebut karena dianggap menguntungkan PSG, mengingat para pemain Les Parisiens berkesempatan menghadiri ajang Ballon d’Or sebelum pertandingan berlangsung. Namun, polemik itu justru berakhir pahit bagi PSG yang datang dengan status klub terbaik dunia dan pelatih terbaik dunia, Luis Enrique.

Gol Cepat Aguerd Buka Kejutan di Velodrome

Sejak menit pertama, atmosfer di Stade Velodrome terasa luar biasa. Ribuan pendukung Marseille menciptakan suasana panas dan penuh semangat. Baru memasuki menit ke-5, tuan rumah sudah membuka keunggulan. Kesalahan fatal kiper PSG, Lucas Chevalier, dalam mengantisipasi bola dimanfaatkan dengan sempurna oleh Nayef Aguerd. Sundulan bek tengah asal Maroko itu melesak mulus ke gawang, membuat sorakan menggema di seluruh stadion.

Marseille terus menekan. Amine Gouiri hampir saja menggandakan skor saat tendangannya mengenai mistar gawang. Emerson Palmieri bahkan sempat mencetak gol tambahan, tetapi wasit menganulirnya karena posisi offside. Sementara itu, PSG tampak kesulitan menemukan ritme permainan mereka di babak pertama.

PSG Bangkit, Tapi Gagal Menyamakan Skor

Marseille vs PSG. Usai turun minum, PSG menunjukkan dominasi yang lebih kuat. Achraf Hakimi dan Khvicha Kvaratskhelia mulai aktif menusuk pertahanan Marseille, sementara Goncalo Ramos berkali-kali mencoba mencari celah di lini belakang Les Olympiens. Namun, solidnya pertahanan Marseille—dipimpin oleh Aguerd dan Leonardo Balerdi—berhasil meredam setiap upaya tim tamu.

Pada menit ke-62, tuan rumah sempat meminta penalti setelah Pierre-Emerick Aubameyang dijatuhkan di kotak terlarang. Namun, wasit memutuskan untuk melanjutkan permainan setelah berkonsultasi dengan VAR. PSG terus menggempur pertahanan Marseille hingga menit-menit akhir. Vitinha mencoba peruntungannya dengan tembakan jarak jauh, tetapi usaha itu masih mampu dimentahkan oleh kiper Geronimo Rulli.

Momen dramatis terjadi ketika pelatih Marseille, Roberto De Zerbi, diusir wasit setelah menerima kartu merah karena protes berlebihan. Meski kehilangan pelatih di pinggir lapangan, semangat para pemain Marseille tidak surut. Mereka bertahan dengan disiplin tinggi hingga peluit panjang berbunyi, memastikan kemenangan bersejarah bagi klub.

Mengakhiri 12 Laga Tanpa Kemenangan di Kandang

Kemenangan ini memiliki makna lebih dari sekadar tiga poin. Marseille berhasil menutup catatan buruk 12 laga tanpa kemenangan atas PSG di Stade Velodrome. Lebih dari itu, hasil ini memberi sinyal bahwa perebutan gelar Ligue 1 musim 2025/2026 tidak akan berjalan mulus bagi PSG.

PSG, yang sebelumnya belum terkalahkan musim ini, kini harus menelan kekalahan pertama mereka. Bagi Luis Enrique, yang baru saja dianugerahi gelar Pelatih Terbaik Dunia, hasil ini menjadi pengingat bahwa dominasi di atas kertas tidak selalu menjamin kemenangan di lapangan. Marseille membuktikan bahwa kerja keras, determinasi, dan dukungan suporter bisa mengubah peta persaingan. Marseille vs PSG.

Analisis dan Implikasi untuk Klasemen Ligue 1

Bagi Marseille, kemenangan ini bukan hanya soal gengsi. Tiga poin penuh membuat mereka semakin percaya diri dalam persaingan papan atas. Roberto De Zerbi tampaknya berhasil membangun tim yang solid dengan kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda seperti Timothy Weah dan Amine Gouiri.

Di sisi lain, PSG harus segera bangkit. Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi bagi Luis Enrique untuk memperkuat mentalitas tim saat menghadapi pertandingan-pertandingan penting. Mereka masih menjadi favorit juara Ligue 1, tetapi hasil di Velodrome menunjukkan bahwa persaingan musim ini akan jauh lebih sengit.

Jalannya Pertandingan Secara Singkat

  • Menit ke-5: Gol Nayef Aguerd memanfaatkan blunder Lucas Chevalier.
  • Menit ke-28: Tendangan Gouiri membentur mistar, peluang emas bagi Marseille.
  • Menit ke-39: Gol Emerson Palmieri dianulir karena offside.
  • Menit ke-62: Marseille meminta penalti, tetapi wasit melanjutkan permainan.
  • Menit ke-78: Vitinha mencoba tembakan jarak jauh, masih bisa ditepis Rulli.
  • Menit ke-84: Pelatih Roberto De Zerbi diusir wasit karena protes.

Susunan Pemain

Marseille (Roberto De Zerbi): Geronimo Rulli; Benjamin Pavard, Leonardo Balerdi, Nayef Aguerd; Timothy Weah, Matt O’Riley, Pierre-Emile Hojbjerg, Emerson Palmieri; Mason Greenwood, Amine Gouiri, Igor Paixao.

PSG (Luis Enrique): Lucas Chevalier; Illia Zabarnyi, Marquinhos, Willian Pacho; Achraf Hakimi, Warren Zaire-Emery, Vitinha, Fabian Ruiz, Nuno Mendes; Khvicha Kvaratskhelia, Goncalo Ramos. Baca juga, Informasi Lengkap Seputar Dunia Sepak Bola Dunia.